Selain pemandangan bawah laut berupa terumbu karang warna-warni atau segerombolan ikan-ikan besar, wreck juga menjadi salah satu object yang dicari oleh para penyelam. Sebut saja bangkai kapal USAT Liberty di Tulamben yang selalu ramai dikunjungi. Atau Catalina Wreck, bangkai pesawat yang bisa dilihat penyelam di kedalaman sekitar 30 meter di area Biak. Atau bahkan Sophie Rickmers Wreck di Aceh yang menyentuh kedalaman 50 meter pun menjadi buruan para penyelam. Sisa rangka kapal atau pesawat ini membuat penasaran para penyelam, sehingga menjadi salah satu hal unik yang ingin dikunjungi saat trip selam.
Kebanyakan dari wreck tersebut adalah dari sisa perang yang akhirnya tenggelam. Namun, ada pula kapal yang baru-baru ini secara sengaja ditenggelamkan, seperti Kapal Tabuhan II-5-25 yang ada di Bangsring.

Sebagai upaya untuk mendukung konservasi, tiga kapal milik Angkatan Laut ditenggelamkan pada 25 Januari 2024. Tiga kapal tersebut adalah Kapal Angkatan Laut Tabuhan, Kapal Patroli Keamanan Laut Mustaka, dan Kapal Patroli Keamanan Laut Baluran yang usianya sudah lebih dari 20 tahun, sehingga tidak efektif lagi untuk melaksanakan tugas operasi pengamanan. Usai purna tugas, dialihkanlah keberadaannya ke bawah laut, untuk memulai tugas barunya sebagai rumah bagi biota laut.
Empat bulan sudah kapal ini ditenggelamkan, saat tim Dive Wonderful Indonesia masuk mengintipnya. Proses korosi sudah terjadi dan siap membentuk habitat baru di sekelilingnya. Semoga nanti makin ramai ikan-ikannya. Enggak pengin ikut nongkrong di sini kah?

Leave feedback about this